Sejak pertama membeli Suzuki Satria FU150 yaitu pada Bulan Oktober 2011 sampai dengan sekarang yaitu tepatnya bulan Juli 2013, motor pun telah menempuh jarak ± 29.500 KM, rantai motor Suzuki Satria FU150 bawaan pabrik pun sudah mulai kendur dan tidak bisa dikencangkan kembali serta sudah tidak nyaman untuk digunakan berkendara. Untuk itu, saya pun akhirnya mencari part-part penggantinya mulai dari Gear Belakang, Gear Depan dan Rantai untuk mengganti part bawaan pabrik yang sudah kendur dan tidak nyaman digunakan itu.
Penampakan Satria FU-150 Sebelum Ganti Gear
Untuk gear standart bawaan pabrik Satria FU150 menggunakan rantai ukuran 428-14/43 (Gear Depan/Gear Belakang), dan rantainya 120 mata. Karena motor Satria FU150 saya masih standart, jadi beli ukuran gear pun yang standart pula. Kecuali motor sudah di tune-up sehingga tenaga makin besar, boleh-boleh saja untuk custom ukuran gear motor, tp ingat pilih-pilih dulu jumlah mata gear dan hitung perbandinganya apakah cocok dengan kriteria motor anda saat itu. Jika tidak, percuma saja ganti gearsetnya. Salah mengganti motor anda bisa kurang lincah untuk tarikan bawah nanti. Jadi hati-hati untuk memilih ukuran gear yaa teman.
Setelah searching, mengamati dan mempelajari mengenai sprocket gear yang ada di pasaran saat ini melalui om google, akhirnya saya pun menjatuhkan pilihan pada brand SSS untuk mengganti gearset bawaan pabrik suzuki. Kebetulan saya mencarinya pada saat itu di Bandung, yaitu di Jl. Pungkur (Mungkin untuk yang tinggal di kota Bandung udah pada tau dimana itu Jalan Pungkur).
Setelah mencari dari ujung ke ujung di bengkel-bengkel accessories yang berada di jalan pungkur, kota Bandung. Saya pun tidak menemukan gearset lengkap merk SSS untuk Satria FU150. Gear yang saya cari sih ukuran bawaan pabriknya yaitu ukuran 428-14/43, 120 mata. Ternyata susahnya bukan main, mungkin karena stoknya sudah habis pada saat itu jadi gear belakang yang saya cari semua toko tidak punya stoknya. Yang ada hanya rantai dan gear depan saja.
Ketika mampir ke toko motor accessories Daytona, disana saya baru menemukan part-part lengkap (khusus brand Daytona), disana part-part racing begitu lengkap, hampir semua yang kita butuhkan untuk motor kita ada disana. Mulai dari gear, rantai, shockbereker, filter karbu, handle rem dll. Untuk gear belakang pun saya menemukan dengan mudah disana, kebetulan ada dua pilihan gear belakang, yaitu gear baja dan aluminium. Untuk gear yang baja saya kurang suka desainnya, dan warnanya pun kurang menarik. Akhirnya saya memilih gear belakang Daytona Aluminium Gold dengan materialnya yang terbuat dari Duralium. Maksudnya duralium disini yaitu materialnya 1,5 kali lebih kuat dari aluminium biasa. Bahan ini biasa digunakan untuk rangka-rangka pesawat terbang (ujar pemilik toko accessories Daytona).
Akhirnya saya memutuskan untuk membeli gear belakang Daytona ukuran 428-43T Gold Duralium tersebut, harganya lumayan mahal menurut saya untuk sebuah gear Rp 300.000,-. Setelah membeli gear belakang, lalu saya mampir ke toko sebelah dan membeli gear depan dan rantai merk SSS, disana yang kebtulan ada stoknya. Harga part yang saya beli, berikut rincianya:
- Gear Belakang Daytona Duralium 428-43T –> Rp 300.000,-
- Gear Depan SSS 428-14T –> Rp 44.000,-
- Rantai SSS Gold HSBT 428-120 mata –> Rp 155.000,-
- Ongkos pasang gearset –> Rp 25.000,-
Oia, kenapa saya tidak sekalian saja membeli rantai dan gear depan merk Daytona juga? (Pasti kalian berfikira begitu kan?hehe). Sebetulnya sih saya pengen saja semua part gear dan rantai diganti dengan satu merek, tp dikarenakan budget yang dibawa kurang dari cukup, maka saya cuma membeli gear belakangnya saja, sekedar info saja harga rantai Daytona ukuran 428 HSBT-120 mata harganya Rp 300.000 (harga yang sama dengan gear belakang), untuk gear depannya saya lupa harganya berapa, mungkin sekitaran Rp 80.000 – 120.000,-
Berikut penampakan untuk gearset yang akan dipasangkan ke Satria F150.
Gear Daytona Gold Duralium Ukuran 428-43T
Setelah berhasil mendapatkan gearset lengkap, akhirnya gearset tersebut mulai dipasangkan ke motor Satria FU150 saya, ketika pertama kali dibuka dan woow sekali melihat penampakan motor saya yang sudah hampir 2 tahun digunakan dan tidak pernah dibuka dan dibersihkan, sangat kotor sekali dan banyak tanah menempel di dalam box penutup gear depan.
Gearbox Depan Satria FU150
Bisa dilihat pada gambar, banyak sekali tanah menumpuk didalam gear box depan, dan akhirnya oleh mekanik bengkel pun dibersihkan, mau tidak mau supaya cepat hilang kotoran yang menempel, dibersihkannya menggunakan bensin. Setelah gear box depan bersih dari kotoran akhirnya gearset pun mulai dipasangkan. Dan beginilah hasilnya setelah dipasangkan di motor Satria FU150 saya.
Gear Daytona Gold Duralium dan Rantai SSS yang telah terpasang
Gear Daytona Gold Duralium dan Rantai SSS yang telah terpasang
Gear Daytona Gold Duralium dan Rantai SSS yang telah terpasang
Penampakan tampak Samping kanan
Setelah terpasang ternyata motor menjadi lebih enak untuk dipandang yaa. Mungkin karena warna dari gear dan rantainya sangat mencolok untuk dilihat menurut saya, jadi terkadang suka menjadi pusat perhatian juga ketika sedang berkendara dijalan raya.hehehe
Untuk kenyamanan saat digunakan, sepasang Gear dan Rantai ini sangat nyaman untuk perpindahan gigi bawah maupun atas, dan tidak hanya itu, tarikan motor pun menjadi lebih enteng ketika digunakan, mungkin juga dikarenakan Gear Belakang Daytona Gold Duralium ini sangat ringan sekali dibanding gear bawaan pabrik. Mungkin kalo ditimbang beratnya hanya sekitar 0.45 Kg – 0.5 Kg menurut saya.
Bagi teman-teman yang akan mengganti gearset bawaan pabrik dengan produk aftermarket, dan bingung mencari berbagai merk yang ada dipasaran, untuk merk Daytona dan SSS sangat recomended menurut saya, apalagi kalau 1 set part yang digunakan 1 brand.
Mungkin segitu saja review singkat dari saya mengenai sprocket gear yang baru saja saya gunakan sebagai penunggang Suzuki Satria FU150 yang baru ± 2 tahun. Mungkin jika teman-teman ada rekomendasi gearset merk-merk yang recomended, kita bisa saling sharing untuk agar performance motor kita makin yahut.